DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI WINENLOSE
Pemerintah
Amerika Serikat (AS) mengungkap rincian teknis serangan siber yang
disponsori oleh pemerintah Korea Utara (Korut), Selasa (14/11). Serangan
ini telah menargetkan industri kedirgantaraan, telekomunikasi, dan
keuangan sejak 2016.
FBI dan Departemen Keamanan
Nasional (DHS) mengatakan peretas dari Korut menggunakan jenis malware
yang dikenal sebagai FALLCHILL. Malware ini digunakan masuk ke sistem
komputer dan membahayakan sistem jaringan.
Keduanya
juga mempublikasikan alamat IP yang menurut FBI terkait dengan kampanye
peretasan Korut. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sektor industri
swasta untuk melawan serangan tersebut.
Malware
FALLCHILL menyediakan peretas dengan lintang yang luas untuk memantau
dan mengganggu sistem yang terinfeksi. Malware biasanya memperoleh akses
ke sistem sebagai file yang dikirim melalui perangkat lunak atau saat
pengguna mengunduhnya tanpa sengaja dengan mengunjungi situs yang
dikompromikan oleh para hacker.
Informasi baru ini
disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan
Pyongyang terkait uji coba rudal Korut. Sebelumnya pemerintah AS,
mengatakan Korut akan terus bergantung pada operasi siber untuk
meningkatkan tujuan militer dan strategisnya.
FBI dan
DHS telah mengeluarkan peringatan pada Juni lalu, yang menyalahkan
pemerintah Korut atas serangkaian serangan siber pada 2009. Serangan
siber ini menargetkan media, sektor kedirgantaraan dan keuangan, serta
infrastruktur penting di AS dan di seluruh dunia.
Korea Utara secara rutin membantah terlibat dalam serangan sibet terhadap negara-negara lain.
AS Ungkap Rincian Serangan Siber Korut
Posted by CB Blogger
|
Social Media Widget SM Widgets
Demo Blog NJW V2 Updated at: November 15, 2017
0 komentar:
Posting Komentar