DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI WINENLOSE
Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing didesak untuk segera mengakhiri konflik di Rakhine, Myanmar.
Melalui
sambungan telepon, Kamis (26/10/2017), Menteri Luar Negeri AS Rex
Tillerson mengungkap kekhawatirannya atas krisis kemanusiaan yang
berkelanjutan di Rakhine.
Selain itu, Tillerson juga
mengatakan kepada Hlaing bahwa dirinya kerap mendapatkan laporan soal
aksi kekerasan yang terus terjadi di negara bagian tersebut.
"Menlu
mendesak pasukan keamanan Myanmar untuk mendukung pemerintahnya dalam
upaya mengakhiri konflik di Rakhine," demikian pernyataan juru bicara
Kemenlu AS Heather Nauert.
Pasukan militer Myanmar juga didesak untuk memberi akses pada pengungsi Rohingya agar dapat kembali ke kampung halaman mereka.
Akses
juga diminta untuk diberikan pada penyalur dan sukarelawan bantuan
kemanusiaan, awak media, serta tim dari Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB).
Myanmar didesak untuk bekerjasama dengan PBB demi melihat adanya kemungkinan pelanggaran HAM dilakukan dalam krisis tersebut.
Lebih
dari 600 ribu warga Rohingya telah meninggalkan tempat tinggal mereka
di Rakhine ke Bangladesh, sejak konflik kekerasan pecah pada 25 Agustus
lalu.
Kemenlu AS tengah mempertimbangkan untuk secara
formal menyebut aksi penyerbuan yang dilakukan oleh pasukan militer
Myanmar di Rakhine pada Agustus itu sebagai aksi genosida.
Desakan dari Tillerson kepada Hlaing tersebut menyusul tekanan yang semakin besar pada AS untuk merespons krisis Rohingya.
Hal
itu mengingat Presiden AS Donald Trump sudah dijadwalkan akan
mengunjungi Asia pada November mendatang untuk menghadiri sebuah
konferensi di negara-negara Asia Tenggara. (Times of India/Reuters)
Menlu AS Desak Panglima Myanmar Akhiri Konflik di Rakhine
Posted by CB Blogger
|
Social Media Widget SM Widgets
Demo Blog NJW V2 Updated at: Oktober 27, 2017
0 komentar:
Posting Komentar